Platform pesan obrolan instan, Telegram baru-baru ini memperkenalkan pengelola unduhan baru. Manajer baru ini akan membantu pengguna dengan mudah melacak file yang sedang diunduh. Seperti para pesaingnya, Telegram juga mengembangkan fitur-fitur baru untuk mempermudah pengguna. Menurut reverse engineer, Alessandro Paluzzi, perusahaan tampaknya ingin meluncurkan layanan berlangganan di masa depan. Ini bukan pertama kalinya laporan ini masuk ke web. Kembali pada bulan November tahun lalu, ada laporan bahwa Telegram sedang mengerjakan layanan berlangganan.
Reverse engineer baru-baru ini menemukan layanan berlangganan yang disebut “Telegram Premium”. Layanan ini mungkin hadir dengan banyak fitur premium baru, termasuk membuka stiker premium, reaksi ekstra, dan banyak lagi. Namun, Paluzzi tidak mengungkapkan harga untuk layanan berlangganan tersebut. Dia juga tidak memberi kami perincian tentang kapan “Telegram Premium” akan tersedia untuk semua orang.
Selain Telegram, WhatsApp juga menawarkan layanan berlangganan kepada pelanggan bisnisnya. Salah satu manfaatnya adalah pengguna dapat menautkan hingga 10 perangkat ke akun yang sama. Namun, layanan berlangganan berbayar baru Telegram dipusatkan untuk memuaskan minat konsumen. Seperti saat ini, Anda dapat masuk ke Telegram dari sejumlah perangkat secara bersamaan. Baru-baru ini, Telegram telah menambahkan beberapa fitur menarik, termasuk kemampuan untuk bereaksi terhadap pesan, pesan yang dilindungi dalam grup dan saluran, dan menu navigasi baru.
Telegram kini menjadi messenger paling populer di Rusia
Untuk pertama kalinya, Telegram kini menjadi aplikasi messenger terpopuler di Rusia. Laporan ini berasal dari MegaFon, mengacu pada data pelanggannya sendiri (sekitar 72 juta orang). Namun, perusahaan tidak memberikan komentar resmi terkait laporan ini. Menurut laporan, ledakan mendadak aplikasi di Rusia dimulai pada Februari tahun ini. Di Marck (dua minggu pertama), pangsanya dalam total volume lalu lintas messenger meningkat dari 48% menjadi 63%. Namun, MegaFon tidak memberikan angka spesifik.
Di Rusia, platform perpesanan lain memiliki serangkaian batasan. Ini mungkin mengapa Telegram sedang booming. Bulan lalu, pemerintah Rusia membatasi akses ke Facebook dan Instagram. Pemerintah juga menganggap pemilik platform ini sebagai “organisasi ekstremis”. Menurut data yang tersedia, Telegram juga menjadi pemimpin dalam hal lalu lintas yang dikonsumsi per hari. Menurut MegaFon, satu pengguna menghabiskan 101 MB lalu lintas per hari di Telegram. Dalam kasus WhatsApp, lalu lintas turun menjadi 26 MB, dan pengguna Viber hanya menghabiskan 8 MB lalu lintas per hari.
Sumber/VIA: