Menurut laporan, bisnis di India semakin sering menyalahgunakan Layanan Komunikasi yang Kaya (RCS) untuk menayangkan iklan dan pesan promosi lainnya selama beberapa bulan terakhir. Laporan pengguna menunjukkan bahwa pengguna telah menerima beberapa detik setiap hari melalui aplikasi Google Messages. Seringkali, pengirim diberi label sebagai”Bisnis Terverifikasi”di aplikasi itu sendiri. Google India akhirnya memutuskan untuk mengatasi kontroversi ini dan mengakui masalahnya.

Seorang juru bicara Google telah mengklarifikasi bahwa bisnis yang menggunakan RCS untuk menayangkan iklan merupakan pelanggaran langsung terhadap kebijakan perusahaan.

Kami menyadari bahwa beberapa bisnis menyalahgunakan kebijakan anti-spam kami untuk mengirim pesan promosi kepada pengguna di India. Kami menonaktifkan fitur ini di India saat kami bekerja dengan industri untuk meningkatkan pengalaman bagi pengguna.

Keputusan oleh Google India untuk sepenuhnya menonaktifkan Perpesanan Bisnis RCS ini belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun fitur ini tersedia secara global, tidak ada RCS di tempat lain yang dieksploitasi sejauh ini.

Belum ada jawaban yang jelas tentang bagaimana Google bermaksud menangani masalah pesan pemasaran yang tidak diminta melalui penyalahgunaan RCS. Namun, mengingat fakta bahwa bisnis di India perlu menggunakan platform cloud Jibe untuk menyampaikan pesan mereka, raksasa teknologi tersebut mungkin memiliki beberapa pengaruh yang dapat mereka gunakan untuk mencegah penyalahgunaan fitur RCS. Selain itu, masuk akal juga bahwa aplikasi Google Messages default di Android akan menerima pembaruan untuk fitur deteksi spamnya.

Langkah ini oleh Google akan memberikan jeda sementara kepada pengguna aplikasi Google Messages. Pengguna aplikasi Google Messages di India sekali lagi dapat mengaktifkan RCS tanpa khawatir terkena spam oleh pesan promosi yang tidak diminta.

Categories: IT Info