Penyedia solusi angkutan massal Swvl telah mengumumkan untuk mengurangi jumlah karyawannya sekitar 32% untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya sentral untuk mengubah arus kas menjadi positif pada tahun 2023, saat penurunan ekonomi melanda perusahaan dan startup teknologi di seluruh dunia.

Startup mobilitas yang berkantor pusat di Dubai memiliki lebih dari 1.330 karyawan dan merumahkan 32 persen tenaga kerjanya berarti lebih dari 400 orang akan kehilangan pekerjaan.

“Pengurangan tersebut akan berfokus pada peran yang memiliki telah diotomatisasi oleh investasi dalam fungsi rekayasa dan produk serta dukungan perusahaan,”kata perusahaan rintisan itu dalam sebuah pernyataan Senin malam.

Swvl mengatakan pihaknya berencana untuk memberikan dukungan moneter, non-moneter, dan penempatan kerja untuk membantu transisi tertentu karyawannya ke peran baru.

Berita ini muncul karena lebih dari 15.000 pekerja kehilangan pekerjaan di sektor teknologi di AS pada bulan Mei saja, sementara lebih dari 7.000 karyawan telah dipecat oleh India n startup hingga saat ini, saat mereka menavigasi faktor ekonomi makro global.

Perusahaan seperti Klarna, Getir, Gorillas, dan Bolt telah memecat beberapa tenaga kerja mereka.

Sejak Maret 2020 ketika Pandemi Covid-19 dimulai, 1,25 lakh karyawan telah diberhentikan oleh sekitar 718 perusahaan rintisan di seluruh dunia.

Perusahaan teknologi menghadapi berbagai masalah seperti inflasi yang meningkat, ketakutan akan resesi, perang Rusia-Ukraina.

Situasi akan menjadi lebih buruk dengan resesi yang mengancam dan pendanaan yang mengering.

FacebookTwitterLinkedin

Categories: IT Info