Eksekutif puncak Volkswagen AG AS mengatakan bahwa Amerika Serikat menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi baterai untuk memfasilitasi peralihan ke kendaraan listrik termasuk menarik pekerja terampil, menambang logam utama, dan masalah rantai pasokan.

Scott Keogh, kepala eksekutif Volkswagen Group of America, mengatakan kepada forum Berita Otomotif di Washington bahwa perpindahan ke EV adalah”transformasi industri tunggal terbesar di Amerika”.

Produsen mobil dan perusahaan baterai berkomitmen puluhan miliar dolar untuk membangun pabrik baterai baru dan pabrik perakitan EV di seluruh Amerika Utara saat mereka meningkatkan produksi kendaraan listrik. Langkah ini, yang berfokus pada kendaraan yang ditenagai oleh baterai baru yang canggih daripada bensin, mengharuskan Amerika Serikat untuk mengatasi serangkaian tantangan, kata Keogh.

Tantangan ini termasuk menarik cukup banyak pekerja terampil, secara dramatis meningkatkan dan memfasilitasi penambangan AS untuk mineral penting untuk memproduksi baterai lithium untuk EV, masalah rantai pasokan, dan menangani perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur secara lebih luas, kata Keogh.

Keogh mengatakan kepada Reuters di sela-sela forum bahwa ratusan ribu orang berpotensi dapat dipekerjakan oleh 2030 dalam produksi industri baterai AS.

“Ini tergantung pada tenaga kerja, infrastruktur, investasi,”kata Keogh.

Presiden Joe Biden telah menetapkan sasaran 50 persen dari penjualan kendaraan baru menjadi listrik atau plug-in listrik pada tahun 2030, tetapi belum mendukung penghentian penjualan kendaraan bertenaga bensin pada tanggal tertentu.

Keogh memperkirakan bahwa Amerika Serikat membuat 150.000-200.000 baterai per tahun dan tujuh tahun dari sekarang”kita perlu membuat 8,5 juta baterai”setiap tahun.

“Ini adalah skala investasi yang sejujurnya akan membuat revolusi industri terlihat seperti kue. ,”kata Keogh.

Keogh juga mengatakan Amerika Serikat perlu berbuat lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas manufaktur. Sektor manufaktur AS telah turun dari lebih dari 17 juta pekerjaan pada tahun 2000 menjadi 12,8 juta hari ini, yang telah pulih ke tingkat sekitar sebelum pandemi COVID-19.

“Kita perlu membangun ekosistem kolektif yang mengubah Amerika menjadi masyarakat manufaktur lagi. Saya pikir Amerika telah menjadi ekonomi jasa,”kata Keogh.”Tantangan untuk membuat seseorang yang bekerja di Starbucks mengambil istirahat 20 menit, merokok di belakang dan sekarang melompat ke pabrik… adalah dunia yang sama sekali baru.”

Keogh berkata long shift untuk pekerja pabrik jauh berbeda.

“Ini adalah pekerjaan yang brutal, sulit, dan menantang,”kata Keogh.

FacebookTwitterLinkedin

Categories: IT Info