Dalam kisah penundaan dan penundaan yang tampaknya tidak pernah berakhir, NASA telah mengembalikan roket Artemis 1 ke Gedung Perakitan Kendaraan.

NASA memiliki dibawa ke blognya untuk mengumumkan bahwa timnya memutuskan untuk mengembalikan roket Artemis 1 Space Launch System bersama dengan pesawat ruang angkasa Orion kembali ke Vehicle Assembly Building di NASA Kennedy Space Center di Florida pada Senin, 26 September, menjelang Badai Ian yang diperkirakan akan mendarat pada 29 September.

Keputusan NASA diambil setelah prediksi cuaca terbaru memperhitungkan ekspektasi resmi Badai Ian dan bagaimana badai itu akan mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Kennedy. Lebih lanjut, NASA menulis di blognya bahwa keputusan untuk menghentikan roket SLS adalah untuk melindungi roket itu sendiri dari badai sambil juga memberikan waktu kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Manajer bertemu Senin pagi dan membuat keputusan berdasarkan prediksi cuaca terbaru terkait dengan Badai Ian setelah data tambahan yang dikumpulkan semalam tidak menunjukkan perbaikan kondisi yang diharapkan untuk area Kennedy Space Center. Keputusan tersebut memberikan waktu bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan mereka keluarga dan melindungi sistem roket dan pesawat ruang angkasa yang terintegrasi. Waktu gerak pertama juga didasarkan pada prediksi kondisi terbaik untuk mundur guna memenuhi kriteria cuaca untuk pergerakan,“tulis NASA.

Pada hari Senin pukul 23:21 ET, roket Artemis I Moon NASA meninggalkan landasan peluncuran 39B di atas crawler-transporter dan memulai perjalanan sejauh 4 mil ke Vehicle Assembly Building (VAB) di NASA’s Kennedy Pusat Luar Angkasa di Florida,“tulis NASA dalam pembaruan yang lebih baru.

Jak Connor

Jak bergabung dengan tim TweakTown pada tahun 2017 dan sejak itu telah meninjau 100-an produk teknologi dan memberi kami informasi setiap hari tentang berita sains dan luar angkasa terbaru. Kecintaan Jak pada sains, ruang angkasa, dan teknologi, dan, lebih khusus lagi, game PC, dimulai pada usia 10 tahun. Itu adalah hari ketika ayahnya menunjukkan kepadanya cara memainkan Age of Empires di PC Compaq lama. Sejak hari itu, Jak jatuh cinta pada game dan perkembangan industri teknologi dalam segala bentuknya. Alih-alih FPS biasa, Jak memiliki tempat yang sangat istimewa di hatinya untuk game RTS.