Bukan rahasia lagi bahwa selama beberapa tahun terakhir, TikTok berada di bawah banyak pengawasan terkait praktik privasi datanya. Namun, ketika laporan perusahaan memecat karyawan karena menggunakan aplikasi untuk memata-matai lokasi dua jurnalis muncul tahun lalu, hal itu memicu gelombang kontroversi baru. Sekarang, FBI dan Departemen Kehakiman juga menyelidiki masalah tersebut dan telah meluncurkan penyelidikan terhadap TikTok atas masalah keamanan nasional.
Insiden tersebut pertama kali dikonfirmasi dalam penyelidikan internal ByteDance, di mana perusahaan mengetahui bahwa beberapa karyawan mengakses data di akun TikTok jurnalis Amerika untuk mencari tahu karyawan mana yang membocorkan informasi kepada wartawan. Sementara ByteDance mengatakan mereka segera memecat karyawan yang terlibat, penyimpangan keamanan ini telah menyebabkan anggota parlemen AS mempertanyakan praktik privasi perusahaan karena mereka khawatir pemerintah China menggunakan TikTok untuk mengumpulkan intelijen tentang warga AS.
Detail dari investigasi masih belum jelas, tapi Forbes mengatakan TikTok telah menerima panggilan pengadilan dari Departemen Kehakiman, dan FBI juga telah mulai melakukan wawancara terkait masalah tersebut.
Menanggapi penyelidikan tersebut, ByteDance menyatakan, “Kami mengutuk keras tindakan individu yang diketahui terlibat, dan mereka tidak lagi dipekerjakan di ByteDance. Investigasi internal kami masih berlangsung, dan kami akan bekerja sama dengan investigasi resmi apa pun saat dibawa ke kami.”
Tekanan yang meningkat pada TikTok
Perkembangan ini juga terjadi pada saat regulator AS telah telah meningkatkan tekanan pada ByteDance untuk menjual divisi AS atau menghadapi larangan total. Namun, TikTok telah menolak permintaan divestasi, dengan menyatakan bahwa itu tidak akan menjawab kekhawatiran pemerintah. Sebagai gantinya, perusahaan mengusulkan”Project Texas”, inisiatif senilai $1,5 miliar yang akan menyimpan data pengguna AS di dalam negeri dan membuat perusahaan tunduk pada proses audit yang dilakukan oleh raksasa teknologi Amerika Oracle.