Menurut target Reuters, pembuat perangkat streaming terkenal Roku bermaksud untuk memangkas 200 pekerjaan lagi sebagai bagian dari upaya pemotongan biaya yang berkelanjutan. Tindakan tersebut mengikuti pengumuman perusahaan pada bulan November. Dikatakan bahwa mereka akan memangkas 5% stafnya karena lanskap industri periklanan yang menantang.
Pemotongan pekerjaan baru ini mencakup 6% dari total karyawan Roku dan akan memengaruhi sejumlah divisi. Roku juga mengatakan akan meninggalkan dan menyewakan fasilitas kantor yang sudah tidak digunakan lagi. Menyusul pengumuman tersebut, saham perusahaan naik hampir 3% pada hari Kamis.
Menurut laporan, Roku sedang mencari metode untuk menyederhanakan prosesnya dan memangkas biaya. Itu bersaing dengan persaingan yang meningkat dari saingan seperti Amazon, Google, dan Apple. Sementara itu, PHK di sektor teknologi Amerika Serikat dilaporkan berdampak pada 63.000 orang dalam dua bulan pertama tahun 2023.
Roku menghentikan 200 pekerjaan di tengah masalah keuangan
Karyawan yang terkena dampak akan diberikan paket pesangon dan bantuan lain sebagai bagian dari pemutusan hubungan kerja, yang diharapkan berlangsung selama beberapa bulan mendatang. Paket pesangon tersebut dapat merugikan perusahaan sekitar $30 hingga $35 juta.
Pilihan dibuat setelah pemeriksaan yang cermat terhadap operasi perusahaan dan situasi keuangan, meskipun perusahaan belum membuat pernyataan publik mengenai berita dan baru saja mengajukan pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa. Pengajuan menyatakan bahwa Roku mengharapkan PHK selesai pada akhir kuartal kedua tahun fiskal 2023.
Roku telah memantapkan dirinya sebagai pemain yang ulet dan fleksibel di pasar streaming, dan kemungkinan akan terus berlanjut menemukan metode untuk menjadi makmur di tahun-tahun mendatang. Namun, masih belum jelas bagaimana langkah tersebut akan memengaruhi pertumbuhan dan inovasi perusahaan.
Roku juga telah menjadi salah satu bisnis dengan pertumbuhan tercepat di sektor streaming dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan mengakhiri tahun 2022 dengan lebih dari 70 juta akun aktif di seluruh dunia.
Industri streaming telah menjadi medan perang baru antara Big Tech, dan Roku akan kesulitan bersaing dengan perusahaan bernilai triliunan dolar ini. Meningkatnya persaingan di industri telah memberikan tekanan besar pada Roku.