Jam tangan pintar Samsung semakin populer di Amerika Utara, tempat pengiriman Galaxy Watch perusahaan di Q1 meningkat sebesar 15% dari kuartal sebelumnya. Namun, ini tidak membantu perusahaan mempertahankan posisi ke-2 dalam skala global, karena pengiriman di pasar lain di luar Amerika Utara turun 15% tahun-ke-tahun dan 21% kuartal-ke-kuartal.
Meskipun sukses di NAM, jam tangan pintar Samsung kehilangan posisi ke-2 secara global dari merek jam tangan pintar India Fire-Boltt. Untuk pertama kalinya, Fire-Boltt mengungguli Samsung di pasar jam tangan pintar global setelah mencatat pangsa pengapalan sebesar 9% pada Q1 2023. Demikian pula, Samsung membukukan pangsa pengapalan global sebesar 9%, tetapi Counterpoint Research mengatakan Fire-Boltt mengambil alih perusahaan Korea tersebut dengan selisih tipis.
Sementara itu, pangsa pengapalan smartwatch global Apple turun dari 32% pada Q1 2022 menjadi 26% pada Q1 2023, tetapi perusahaan mempertahankan kepemimpinannya di segmen tersebut.
Bahkan pengiriman Huawei di China turun 15 % pada Q1 2023, tetapi berkat peningkatan pengiriman di wilayah termasuk LATAM, MEA, dan India, perusahaan hanya kehilangan 9% bagian pengiriman secara global. Namun, ini tidak cukup bagi Huawei untuk menghindari terdesak dari podium jam tangan pintar global.
Pasar jam tangan pintar India tumbuh, didorong oleh keterjangkauan
Melihat pangsa pengapalan jam tangan pintar berdasarkan wilayah, menjadi jelas mengapa Fire-Boltt mengalahkan Samsung. Pasar smartwatch di China, Amerika Utara, dan seluruh dunia menyusut pada Q1 2023 — berdasarkan pengiriman — sementara pengiriman smartwatch di India tumbuh dari 12% pada Q1 2022 menjadi 27% pada Q1 2023. Merek lokal Fire-Boltt dominan di India.
Fire-Boltt menawarkan jam tangan pintar yang lebih terjangkau, dan analis mengatakan bahwa pasar perangkat yang dapat dikenakan di India tumbuh 121% YoY berkat harga yang lebih rendah, permintaan pelanggan yang lebih tinggi, dan fakta bahwa jam tangan pintar di India mencakup kisaran harga yang lebih luas daripada kebanyakan jam tangan pintar lainnya pasar.
Perlu dicatat bahwa analisis pasar yang ada mencakup jam tangan pintar HLOS (Sistem Operasi Tingkat Tinggi) seperti Samsung Galaxy Watch 5 dan Apple Watch, serta jam tangan pintar standar, yang hadir dengan versi OS yang lebih ringan dan tidak mendukung aplikasi pihak ketiga. Mereka lebih murah daripada jam tangan HLOS, dan di pasar termasuk India, mereka tampaknya semakin populer pada tingkat yang lebih tinggi daripada jam tangan pintar yang lengkap, terutama karena mereka menjadi pengganti yang layak untuk band pintar.