Bisnis streaming sedang dalam krisis. Keuntungan perusahaan streaming besar telah turun 90% sejak dekade terakhir, dan tidak ada solusi jelas yang terlihat.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan krisis ini. Salah satunya adalah banyaknya layanan streaming yang sekarang tersedia. Di Amerika Serikat saja, ada lebih dari 100 layanan streaming yang berbeda, masing-masing dengan pustaka kontennya sendiri. Hal ini menyebabkan situasi di mana konsumen kewalahan dengan pilihan, dan kecil kemungkinannya untuk berlangganan beberapa layanan.
Faktor lainnya adalah meningkatnya biaya konten. Harga produksi konten streaming berkualitas tinggi telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menekan perusahaan streaming untuk menaikkan harga langganan mereka, yang semakin mengasingkan konsumen.
Bisnis Streaming Rusak: Bagaimana Cara Memperbaikinya?
Kredit Gambar: Lifewire
Bisnis streaming juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dari televisi tradisional. Perusahaan kabel dan satelit sekarang menawarkan layanan streaming mereka sendiri, dan mereka memiliki keuntungan karena dibundel dengan layanan lain, seperti akses internet.
Dalam menghadapi tantangan ini, industri streaming sedang mencari cara untuk beradaptasi. Salah satu strateginya adalah fokus pada produksi konten eksklusif berkualitas tinggi. Ini adalah pendekatan yang diambil oleh Netflix, dan sebagian besar berhasil. Namun, ini adalah strategi yang mahal, dan tidak jelas apakah semua perusahaan streaming akan mampu membelinya.
Strategi lainnya adalah menawarkan paket yang didukung iklan dengan biaya lebih rendah. Ini adalah pendekatan yang diambil Hulu, dan berhasil menarik pelanggan baru. Namun, belum jelas apakah strategi ini akan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Masa depan bisnis streaming tidak pasti. Ada kemungkinan industri akan berkonsolidasi, dengan beberapa pemain besar mendominasi pasar. Ada kemungkinan juga bahwa industri akan terpecah-pecah, dengan sejumlah besar pemain kecil bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar.
Hanya waktu yang akan menentukan masa depan bisnis streaming. Namun, jelas bahwa industri ini menghadapi beberapa tantangan yang signifikan, dan perlu beradaptasi untuk bertahan.
Tantangan yang Dihadapi Industri Streaming
Industri streaming menghadapi sejumlah tantangan, termasuk:
Persaingan. Pasar streaming semakin ramai, dengan layanan baru yang diluncurkan setiap saat. Ini mempersulit perusahaan streaming untuk menonjol dari keramaian. Biaya. Biaya produksi konten streaming berkualitas tinggi terus meningkat. Ini memberi tekanan pada perusahaan streaming untuk menaikkan harga langganan mereka, yang dapat menyebabkan churn pelanggan. Pembajakan. Pertumbuhan pembajakan adalah tantangan lain yang dihadapi industri streaming. Karena semakin banyak konten tersedia secara online, pembajakan menjadi masalah yang berkembang. Mengubah kebiasaan menonton. Cara orang menonton TV berubah. Semakin banyak orang yang menonton TV di smartphone dan tablet mereka, yang mempersulit perusahaan streaming untuk memberikan pengalaman menonton yang konsisten di semua perangkat.
Bagaimana Industri Streaming Dapat Beradaptasi?
Industri streaming perlu beradaptasi dengan tantangan yang dihadapinya agar dapat bertahan. Beberapa cara yang dapat diadaptasi oleh industri streaming meliputi:
Gizchina News of the week
Fokus pada konten eksklusif. Salah satu cara agar perusahaan streaming menonjol dari yang lain adalah dengan fokus memproduksi konten eksklusif. Ini berarti berinvestasi dalam serial dan film orisinal yang hanya tersedia di platform mereka. Tawarkan paket berbiaya lebih rendah. Cara lain untuk menarik pelanggan adalah dengan menawarkan paket berbiaya lebih rendah. Ini dapat melibatkan penawaran paket yang didukung iklan atau paket yang hanya menawarkan pilihan konten yang terbatas. Bermitra dengan perusahaan lain. Perusahaan streaming juga dapat bermitra dengan perusahaan lain untuk menawarkan layanan paket. Ini bisa melibatkan kemitraan dengan perusahaan kabel atau satelit, atau dengan operator telepon seluler. Berinvestasi dalam teknologi baru. Industri streaming perlu berinvestasi dalam teknologi baru untuk meningkatkan pengalaman menonton. Ini bisa melibatkan investasi dalam teknologi streaming video yang lebih baik, atau cara baru untuk mengirimkan konten ke perangkat.
Bagaimana perusahaan streaming dapat membedakan dirinya di pasar yang ramai?
Pasar streaming menjadi semakin ramai, dengan peluncuran layanan baru setiap saat. Untuk menonjol dari persaingan, perusahaan streaming perlu menemukan cara untuk membedakan diri mereka sendiri. Berikut adalah beberapa ide:
Targetkan audiens tertentu. Cara lain untuk membedakan layanan streaming adalah dengan menargetkan audiens tertentu. Ini bisa berdasarkan usia, jenis kelamin, minat, atau bahkan lokasi. Misalnya, Quibi adalah layanan streaming yang dirancang khusus untuk perangkat seluler. Itu menawarkan konten bentuk pendek yang sempurna untuk ditonton saat bepergian. Tawarkan pengalaman pengguna yang unik. Pengalaman pengguna merupakan faktor penting dalam setiap layanan streaming. Perusahaan dapat membedakan dirinya dengan menawarkan pengalaman pengguna yang unik yang disesuaikan dengan audiens spesifik mereka. Ini dapat mencakup fitur seperti rekomendasi hasil personalisasi, integrasi sosial, atau bahkan konten interaktif. Misalnya, Disney+ menawarkan fitur yang disebut “GroupWatch” yang memungkinkan pengguna menonton konten bersama, meski tidak berada di tempat yang sama. Tawarkan harga yang kompetitif. Di pasar saat ini, harga merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan konsumen. Perusahaan streaming dapat membedakan dirinya dengan menawarkan harga yang kompetitif. Ini bisa berarti menawarkan uji coba gratis, langganan bulanan, atau bahkan opsi bayar per tampilan. Misalnya, Hulu menawarkan uji coba gratis yang memungkinkan pengguna menonton konten selama 7 hari tanpa harus membayar apa pun.
Dengan berfokus pada faktor-faktor ini, perusahaan streaming dapat membedakan dirinya dari pesaing dan menarik pelanggan baru.
Masa Depan Industri Streaming
The masa depan industri streaming tidak pasti. Namun, ada sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa industri ini masih dalam tahap awal pertumbuhan. Jumlah orang yang memotong kabel semakin meningkat, dan semakin banyak orang yang beralih ke layanan streaming untuk hiburan mereka.
Jika industri streaming dapat beradaptasi dengan tantangan yang dihadapinya, ini memiliki potensi untuk menjadi kekuatan utama dalam industri hiburan. Namun, jika industri tidak beradaptasi, kemungkinan akan mengalami penurunan lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa tren tambahan yang dapat membentuk masa depan industri streaming:
Munculnya kecerdasan buatan (AI ) dan pembelajaran mesin (ML). AI dan ML dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman streaming bagi setiap pengguna, serta merekomendasikan konten baru yang mungkin disukai pengguna. Pertumbuhan streaming langsung. Streaming langsung menjadi semakin populer, dan perusahaan streaming mulai menawarkan lebih banyak konten langsung. Ini dapat mencakup olahraga, konser, dan acara lainnya. Ekspansi ke pasar baru. Industri streaming sudah mendunia, tetapi masih berkembang di banyak bagian dunia. Perusahaan streaming perlu terus berekspansi ke pasar baru untuk menjangkau pemirsa baru.
Industri streaming adalah industri yang dinamis dan berubah dengan cepat. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan lanskap yang berubah akan menjadi perusahaan yang paling sukses.
Sumber/VIA: