Nokia berencana mempermudah komunikasi antara penduduk bumi dan astronot yang mengunjungi Bulan. Raksasa telekomunikasi Finlandia sedang bersiap untuk meluncurkan jaringan 4G di satelit alami Bumi akhir tahun ini. Ini tidak hanya akan meningkatkan upaya umat manusia untuk menemukan bulan tetapi juga membuka jalan bagi kehadiran manusia di permukaan bulan.
Menurut laporan dari CNBC, Nokia mengumumkan rencananya untuk menyebarkan jaringan 4G di Bulan selama Mobile World Congress (MWC) tahun ini, yang diadakan pada akhir Februari di Barcelona.
Roket SpaceX untuk mengangkut peralatan Nokia ke Bulan
Jika ada berjalan sesuai rencana, perusahaan luar angkasa swasta yang berbasis di AS Mesin Intuitif akan meluncurkan pendarat bulan Nova-C di atas roket SpaceX. Muatannya juga akan mencakup stasiun pangkalan yang dilengkapi antena Nokia. Selain itu, penjelajah bertenaga surya juga akan menyertai peralatan tersebut, CNBC mengutip insinyur utama Nokia, Luis Maestro Ruiz De Temino.
Setelah perangkat keras mencapai kawah Shackleton, koneksi LTE akan dibuat antara penjelajah dan pendarat. Meskipun sepertinya perangkat keras tersebut akan digunakan oleh astronot untuk berselancar online, pada kenyataannya, Nokia bertujuan untuk mendukung misi bulan berawak berikutnya, Artemis 1.
Jaringan 4G akan memungkinkan astronot untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan kontrol misi. Bukan hanya itu! Jaringan juga akan memungkinkan mereka untuk mengontrol rover dari jarak jauh dan mengalirkan serta mengirimkan data kembali ke Bumi, semuanya dalam waktu nyata. Nokia yakin teknologinya mampu bertahan melalui kondisi ruang yang ekstrem.
Nokia mengklaim bahwa jaringan bulan akan “memberikan kemampuan komunikasi penting untuk banyak aplikasi transmisi data yang berbeda, termasuk fungsi perintah dan kontrol vital, kendali jarak jauh penjelajah bulan, navigasi real-time, dan streaming video definisi tinggi.”
Menemukan es di Bulan dengan bantuan 4G
Dengan menggunakan jaringannya, Nokia berharap dapat membantu badan antariksa mencari es di permukaan bulan. Sebagian besar permukaan Bulan saat ini kering, tetapi misi tanpa awak baru-baru ini telah menemukan sisa-sisa es yang terperangkap di kawah di sekitar kutub Bulan.
Jika misi menemukan es, es tersebut dapat dipecah menjadi hidrogen dan oksigen dan digunakan sebagai bahan bakar roket. Selain itu, air yang diekstraksi dapat digunakan untuk minum dan juga dapat memberikan oksigen yang dapat dihirup oleh astronot yang berada di permukaan bulan untuk waktu yang lama. Internet mungkin bukan satu-satunya hal yang kita perlukan untuk hidup di Bulan, itu masih akan menjadi lompatan besar dalam ambisi bulan umat manusia.