Pada tahun 2022, pengadilan Jerman menjatuhkan putusan yang melarang merek ponsel pintar China OPPO dan OnePlus menjual ponsel mereka di negara tersebut karena litigasi paten. Dan kini, Vivo menjadi brand terbaru yang menghadapi nasib serupa. Perusahaan telah berhenti menjual produknya di Jerman, dan situs web resminya mengonfirmasi hal itu.
Jika Anda mengunjungi Situs web Jerman, Anda tidak akan melihat produk apa pun yang tercantum di sana. Website memiliki pesan yang ditulis dalam bahasa Jerman. Ini menandakan bahwa produk Vivo tidak tersedia di Jerman saat ini. Namun, layanan pelanggan perusahaan akan tetap tersedia bagi pengguna, dan mereka akan menerima pembaruan perangkat lunak di masa mendatang.
Merek Ponsel Cerdas China Menghadapi Litigasi Paten di Jerman: Vivo Keluar dari Pasar
p>
Gizchina Berita minggu ini
Tidak jelas apakah pemindahan ini bersifat sementara atau permanen. Karena Vivo belum memberikan informasi resmi tentang penutupannya di Jerman. Namun, kemungkinan besar sengketa paten dengan Nokia menjadi alasan di balik keputusan ini. Nokia menuduh Vivo melanggar hak paten WLAN-nya, dan pengadilan Jerman memutuskan mendukung Nokia. Putusan ini kemungkinan memaksa Vivo untuk keluar dari pasar Jerman.
Selain itu, OPPO dan Vivo dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk keluar dari beberapa pasar Eropa, termasuk Inggris. Sementara OPPO masih bernegosiasi dengan Nokia untuk menyelesaikan masalah tersebut, bisnisnya di Jerman dan negara lain saat ini sedang dihentikan.
Sengketa paten antara merek smartphone China dan Nokia telah menyebabkan gangguan yang signifikan di pasar Eropa. Merek-merek ini dituduh melanggar paten Nokia terkait teknologi 5G. Dan Nokia telah secara agresif melakukan tindakan hukum terhadap mereka.
Namun, situasi ini tidak terbatas pada merek ponsel pintar Nokia dan Cina. Litigasi paten telah menjadi semakin umum di industri teknologi. Ketika perusahaan berusaha melindungi kekayaan intelektual mereka dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Hal ini menyebabkan semakin banyak pertarungan hukum antar perusahaan, yang dapat memakan biaya dan waktu.
Kesimpulannya, sengketa paten antara merek ponsel pintar China dan Nokia telah menyebabkan gangguan yang signifikan di pasar Eropa. Masih harus melihat bagaimana masalah hukum ini akan diselesaikan. Dan apakah merek tersebut akan kembali ke pasar Jerman di masa mendatang. Namun, situasi ini menyoroti pentingnya melindungi kekayaan intelektual. Dan kebutuhan akan sistem paten yang lebih efisien dan efisien.
Sumber/VIA: