Bukan rahasia lagi bahwa sejak Microsoft mengintegrasikan ChatGPT ke dalam berbagai layanannya, perusahaan dan OpenAI telah bekerja keras mencoba mengembangkan langkah berikutnya dalam AI percakapan, yaitu GPT-4. Sekarang, dalam upaya untuk bersaing dengan OpenAI dan Microsoft di perbatasan berikutnya, Google telah mengumumkan status baru-model bahasa tercanggih yang disebut PaLM 2, yang mampu melakukan berbagai tugas, termasuk matematika, pengkodean, penalaran, terjemahan multibahasa, dan pembuatan bahasa alami.
Direktur riset senior Google, Slav Petrov, menyatakan bahwa mereka melatih PaLM 2 tentang teks multibahasa dari lebih dari 100 bahasa, yang tidak hanya memberikan keunggulan dalam memahami idiom dan frasa dalam berbagai bahasa tetapi juga membuatnya lebih baik dalam penalaran dan akal sehat. Ini merupakan perkembangan penting karena model AI ini sering kali menghasilkan informasi palsu yang terdengar seperti kebenaran.
Selain itu, untuk membuat PaLM 2 lebih sesuai bagi pelanggan perusahaannya, Google juga telah membuat versi sistem yang berbeda untuk melayani terhadap kebutuhan spesifik. Versi ini termasuk Med-PaLM 2, yang dilatih tentang data kesehatan untuk menjawab pertanyaan yang serupa dengan yang ditemukan dalam Ujian Perizinan Medis AS ke tingkat”ahli”, dan Sec-PaLM 2, versi yang dapat membantu mendeteksi ancaman dalam kode dan jelaskan perilaku skrip yang berpotensi berbahaya.
kata Google itu sudah menggunakan PaLM 2 untuk mendukung 25 fitur dan produk, termasuk chatbot eksperimentalnya, Bard, serta aplikasi Google Workspace seperti Dokumen, Slide, dan Spreadsheet. Selain itu, untuk memudahkan ponsel menjalankan sistem AI, Google juga telah mengembangkan versi ringan PaLM 2 yang disebut Gecko, yang memproses 20 token per detik.
Penerus PaLM 2 sedang dalam pengerjaan
Meskipun model bahasa Google PaLM 2 yang baru sudah menjadi salah satu sistem AI tercanggih, perusahaan sedang mengerjakan penerus PaLM 2, yang disebut Gemini, yang akan lebih efisien dan multimodal.
Namun, perlombaan untuk membangun sistem AI tercanggih ini telah memicu perdebatan tentang potensi ancaman dari sistem ini, termasuk penyalahgunaan, bahasa manipulatif, dan kebohongan. Akibatnya, perusahaan seperti Google dan OpenAI perlu melakukan tindakan tegas untuk memastikan bahwa perkembangan pesat ini tidak mengorbankan sistem AI ini yang keluar jalur.