Disney+, layanan streaming milik The Walt Disney Company, telah kehilangan pelanggan untuk kuartal kedua berturut-turut. Perusahaan mengumumkan pada 10 Mei bahwa mereka kehilangan 4 juta pelanggan dalam tiga bulan pertama tahun 2023, sehingga total basis pelanggannya menjadi 157,8 juta.

Disney+ Kehilangan Pelanggan untuk Kuartal Kedua Berturut-turut

Hilangnya pelanggan merupakan kemunduran besar bagi Disney+, yang telah berkembang pesat sejak diluncurkan pada tahun 2019. Perusahaan berharap untuk menambah 1 juta pelanggan pada kuartal pertama tahun 2023, tetapi sebaliknya, ia kehilangan 4 juta.

Ada sejumlah faktor yang mungkin berkontribusi terhadap hilangnya pelanggan Disney+. Salah satu faktornya adalah hilangnya hak streaming turnamen kriket Indian Premier League (IPL). Disney+ telah menjadi mitra streaming eksklusif untuk IPL di India. Tetapi kehilangan hak untuk menyaingi Amazon Prime Video pada tahun 2022. Hilangnya IPL merupakan pukulan besar bagi Disney+ di India, di mana ia memiliki basis pelanggan yang besar.

Faktor lain yang mungkin berkontribusi pada Disney+ kerugian pelanggan adalah kenaikan harga layanan. Pada bulan Maret 2023, Disney+ menaikkan harga langganan di Amerika Serikat dari $7,99 per bulan menjadi $8,99 per bulan. Kenaikan harga telah menimbulkan beberapa reaksi dari pelanggan, yang mungkin memilih untuk membatalkan langganan mereka sebagai akibatnya.

Secara keseluruhan, beberapa pelanggan juga mungkin kehilangan minat pada Disney+. Layanan ini memiliki perpustakaan konten yang besar, tetapi mungkin beberapa pelanggan menemukan bahwa mereka tidak menontonnya sebanyak dulu. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti fakta bahwa sekarang ada begitu banyak layanan streaming lain yang tersedia, atau hanya karena orang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menonton TV secara umum.

Gizchina News of the week

Disney+ terjun bebas

Apa pun alasan untuk kehilangan pelanggan, Disney+ menghadapi tantangan. Perusahaan perlu menemukan cara untuk membalikkan keadaan dan mulai menambah pelanggan lagi. Jika tidak, Disney+ dapat mengalami kerugian lebih lanjut di masa mendatang.

Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan Disney+ untuk mencoba menarik lebih banyak pelanggan. Satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah membuat lebih banyak konten orisinal. Disney+ telah dikritik karena terlalu mengandalkan konten yang sudah tersedia di layanan streaming lainnya. Jika perusahaan dapat membuat lebih banyak konten asli yang eksklusif untuk Disney+, pelanggan dapat memiliki alasan untuk tetap berlangganan.

Hal lain yang dapat dilakukan Disney+ adalah menawarkan harga yang lebih rendah untuk layanan tersebut. Titik harga perusahaan saat ini bersaing dengan layanan streaming lainnya. Tapi mungkin saja beberapa orang masih menganggapnya terlalu mahal. Jika platform dapat menawarkan harga yang lebih rendah, itu dapat menarik lebih banyak pelanggan dengan anggaran terbatas.

Secara keseluruhan, Disney+ dapat mencoba meningkatkan antarmuka penggunanya. Antarmuka pengguna saat ini berfungsi, tetapi tidak terlalu ramah pengguna. Jika platform dapat membuat antarmuka penggunanya lebih mudah digunakan, itu dapat membuat layanan lebih menarik bagi calon pelanggan.

Apa selanjutnya untuk Disney+?

Disney+ menghadapi banyak masalah, tetapi belum terlambat bagi perusahaan untuk mengubah strateginya. Jika Disney+ dapat mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya pelanggannya, Disney+ dapat mulai mendapatkan pelanggan lagi dan menjadi layanan streaming yang lebih sukses.

Disney+ mencoba mengatasi tantangan ini dengan berinvestasi pada lebih banyak konten orisinal dan dengan berekspansi ke pasar baru. Perusahaan juga mencari cara untuk menurunkan biayanya, yang dapat membantu menjaga harga tetap kompetitif.

Masih harus dilihat apakah Disney+ akan dapat mulai berkembang lagi. Perusahaan menghadapi sejumlah tantangan, tetapi juga memiliki banyak kekuatan, seperti pustaka konten dan jangkauan globalnya.

Sumber/VIA:

Categories: IT Info